Curator Danbi - Creator Story

Dugaan Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan 2024 - Kerusakan Perawatan vs Tabrakan Burung, Landing Gear, Tabrakan Tembok Setelah Pendaratan Darurat

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Lainnya

Dibuat: 2024-12-29

Diperbarui: 2024-12-30

Dibuat: 2024-12-29 17:10

Diperbarui: 2024-12-30 09:57

Keselamatan penerbangan ditentukan oleh interaksi berbagai faktor kompleks. Artikel ini akan menganalisis secara mendalam tiga topik penting, yaitu tabrakan dengan burung, prosedur go-around (penerbangan kembali), dan fasilitas di sekitar landasan pacu, untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang keselamatan penerbangan.

Dugaan Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan 2024 - Tabrakan Burung, Landing Gear, Tabrakan Tembok Setelah Pendaratan Darurat

Dugaan Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan 2024


1. Tabrakan dengan Burung (Bird Strike): Analisis Ilmiah dan Penilaian Kembali Keseriusannya

Tabrakan dengan burung bukan hanya sekadar benturan fisik antara burung dan pesawat terbang, tetapi merupakan fenomena yang melibatkan pengetahuan dari berbagai bidang seperti aerodinamika, ekologi, dan teknik.

  • Pendalaman Fisika Benturan:
    • Perhitungan Impuls: Selain hukum kekekalan momentum, kita juga perlu mempertimbangkan konversi energi yang terjadi selama benturan (energi kinetik → energi deformasi). Material benda yang bertumbukan, sudut benturan, dan kecepatan relatif semuanya memengaruhi impuls.
    • Efek Kavitasi: Ketika baling-baling mesin yang berputar cepat bertabrakan dengan burung, fenomena kavitasi dapat terjadi, di mana gelembung terbentuk di dalam cairan (oli mesin, dll.), menyebabkan kerusakan tambahan.
  • Faktor Ekologis:
    • Jalur Migrasi Burung: Analisis jalur migrasi burung di sekitar bandara diperlukan untuk memprediksi periode risiko tabrakan dengan burung dan memperkuat tindakan pencegahan.
    • Pola Perilaku Burung: Penelitian tentang kebiasaan terbang burung, perilaku kelompok, dan aktivitas mencari makan diperlukan untuk mengembangkan metode pengendalian burung yang efektif.
  • Jenis Kerusakan Pesawat Terbang:
    • Kerusakan Mesin: Muncul dalam berbagai bentuk, termasuk kerusakan baling-baling, kerusakan kompresor, dan kerusakan ruang bakar. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi mesin.
    • Kerusakan Struktural: Terjadi pada sayap, badan pesawat, dan ekor, dan dapat memengaruhi kinerja aerodinamis pesawat terbang, sehingga mengurangi stabilitas pengendalian.
    • Kerusakan Peralatan Elektronik: Dapat menyebabkan gangguan langsung atau interferensi elektromagnetik pada peralatan elektronik seperti radar dan peralatan komunikasi, sehingga menyebabkan malfungsi.



2. Analisis Mendalam Hubungan Antara Tabrakan dengan Burung dan Landing Gear

Hubungan antara tabrakan dengan burung dan landing gear lebih bersifat tidak langsung daripada hubungan sebab-akibat langsung.

  • Kerentanan Sistem Hidrolik: Jika saluran hidrolik, pompa, dan katup rusak akibat tabrakan dengan burung, hal ini dapat memengaruhi tidak hanya pengoperasian landing gear tetapi juga perangkat pengoperasian hidrolik lainnya seperti sistem kontrol penerbangan dan sistem pengereman.
  • Kompleksitas Sistem Listrik/Elektronik: Landing gear pesawat modern dioperasikan oleh perangkat elektronik yang kompleks seperti sinyal listrik, sensor, dan sistem kontrol komputer. Jika beberapa bagian dari sistem ini rusak akibat tabrakan dengan burung, hal ini dapat menyebabkan masalah serius pada pengoperasian landing gear.
  • Kegagalan Sistem yang Kompleks: Jika tabrakan dengan burung memengaruhi beberapa sistem secara bersamaan, hal ini dapat menyebabkan masalah berantai pada pengoperasian landing gear bersamaan dengan kegagalan fungsi sistem lain yang dibutuhkan untuk pengoperasian landing gear (misalnya, flap, spoiler, rem, dll.).


2-1. Analisis Kemungkinan Kegagalan Fungsi Landing Gear Akibat Perawatan yang Buruk dan Kelalaian

Perawatan yang buruk dan kelalaian dapat menjadi penyebab utama kegagalan fungsi landing gear terlepas dari tabrakan dengan burung. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara sebagai berikut:

  • Ketidakpatuhan terhadap Pedoman Perawatan: Jika pedoman perawatan yang diberikan oleh pabrikan pesawat terbang atau badan pengatur tidak dipatuhi dengan benar, pemeriksaan dan penggantian komponen landing gear mungkin tidak dilakukan dengan benar, sehingga menyebabkan kerusakan. Misalnya, kontaminasi atau kekurangan oli hidrolik pengoperasian landing gear, penuaan selang hidrolik, dan keausan perangkat pengunci mungkin tidak diperiksa dengan benar, sehingga menyebabkan masalah.
  • Kerusakan Komponen dan Penggunaan Komponen yang Rusak: Jika kerusakan komponen tidak terdeteksi selama perawatan atau jika komponen yang rusak dan tidak disetujui digunakan, hal ini dapat menyebabkan masalah serius pada pengoperasian landing gear. Secara khusus, karena landing gear menahan beban besar selama lepas landas dan pendaratan, kontrol kualitas komponen sangat penting.
  • Kesalahan Manusia: Kesalahan manusia, seperti pemasangan komponen yang salah atau kelalaian koneksi oleh teknisi perawatan, dapat terjadi. Kesalahan ini dapat secara langsung memengaruhi sistem pengoperasian landing gear dan menyebabkan kecelakaan.
  • Kelalaian Pemeriksaan: Jika sistem landing gear tidak diperiksa secara menyeluruh selama pemeriksaan berkala, masalah yang dapat ditemukan dan ditangani sebelumnya mungkin terlewatkan. Misalnya, kegagalan sakelar pengoperasian landing gear, kerusakan kabel, dan malfungsi sensor mungkin tidak terdeteksi, yang dapat menyebabkan landing gear gagal berfungsi saat lepas landas atau pendaratan.
  • Manajemen Catatan yang Buruk: Jika manajemen catatan perawatan tidak dilakukan dengan benar, masalah sebelumnya atau riwayat perawatan mungkin tidak dapat dipahami dengan benar, sehingga menyebabkan masalah yang sama terjadi berulang kali. Selain itu, siklus penggantian komponen mungkin terlewatkan, sehingga penggantian tidak dilakukan tepat waktu.

Sebagai maskapai penerbangan LCC, Jeju Air juga menghadapi masalah perawatan yang disebabkan oleh rendahnya profitabilitas, sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap penyelidikan otoritas terkait.



3. Go-around (Penerbangan Kembali): Pentingnya Keputusan dan Keterampilan Pilot yang Terampil

Go-around bukan hanya sekadar penghentian pendaratan, tetapi merupakan prosedur yang membutuhkan keterampilan penerbangan tingkat tinggi dan kemampuan pengambilan keputusan yang tepat untuk memastikan keselamatan.

  • Kriteria Keputusan Go-around:
    • Penyimpangan dari Jalur Pendekatan yang Stabil: Jika jalur pendaratan tidak stabil atau menyimpang dari garis tengah landasan pacu.
    • Perubahan Kondisi Cuaca yang Tiba-tiba: Jika terjadi hembusan angin mendadak, penurunan jarak pandang, dll. sebelum pendaratan.
    • Perubahan Kondisi Landasan Pacu: Jika ada rintangan di landasan pacu atau jika pesawat sebelumnya gagal meninggalkan landasan pacu.
    • Instruksi dari Kontrol Lalu Lintas Udara: Jika perlu melakukan go-around sesuai dengan instruksi menara kontrol.
  • Detail Prosedur Go-around:
    • Peningkatan Tenaga: Tenaga mesin harus ditingkatkan dengan cepat dan akurat.
    • Pengaturan Nose Up: Pesawat harus diangkat dengan sudut pendakian yang tepat.
    • Pengoperasian Flap dan Landing Gear: Flap dan landing gear harus dioperasikan sesuai urutan yang ditentukan.
    • Komunikasi dengan Kontrol Lalu Lintas Udara: Menara kontrol harus diberitahu tentang go-around dan menerima instruksi.
  • Pentingnya Latihan Go-around: Pilot harus menguasai prosedur go-around dalam berbagai situasi melalui pelatihan simulator.



4. Keragaman dan Fungsi Fasilitas di Sekitar Landasan Pacu

Berbagai fasilitas dipasang di sekitar landasan pacu, dan masing-masing fungsinya berperan penting dalam keselamatan penerbangan dan pengoperasian bandara yang efisien.

Namun, dalam kecelakaan ini, karena ada banyak lahan kosong di luar tembok di sekitar landasan pacu, diperkirakan tidak akan terjadi ledakan dan kebakaran akibat benturan jika tidak ada tembok tersebut. Perlu dipertimbangkan secara cermat apakah perlu memasang fasilitas tersebut di sekitar bandara.

Sebelum tembok, terdapat struktur yang dipasang dengan sangat kokoh (diperkirakan antena localizer). Karena pesawat tidak dapat melewati struktur ini setelah mendarat dan mengalami ledakan hebat serta kerusakan besar pada pesawat, perlu dikonfirmasi alasan pemasangan struktur ini di lokasi tersebut.

Dugaan Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan 2024 - Kerusakan Perawatan vs Tabrakan Burung, Landing Gear, Tabrakan Tembok Setelah Pendaratan Darurat

Dugaan Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan 2024 - Kerusakan Perawatan vs Tabrakan Burung, Landing Gear, Tabrakan Tembok Setelah Pendaratan Darurat

Dugaan Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan 2024 - Kerusakan Perawatan vs Tabrakan Burung, Landing Gear, Tabrakan Tembok Setelah Pendaratan Darurat

Diduga sebagai antena localizer (localizer antenna)

Dugaan Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Bandara Muan 2024 - Kerusakan Perawatan vs Tabrakan Burung, Landing Gear, Tabrakan Tembok Setelah Pendaratan Darurat

Fasilitas yang diduga sebagai antena localizer (localizer antenna)



  • Pengembangan Fungsi Tembok (Pagar):
    • Peredam Suara: Juga berfungsi untuk mengurangi penyebaran kebisingan bandara ke daerah sekitarnya.
    • Peningkatan Keamanan: Dapat membangun sistem keamanan yang lebih efektif dengan mengintegrasikan peralatan pendeteksi canggih.
  • Penerangan Pendaratan (Lead-in Lighting): Berfungsi untuk membantu pilot mengidentifikasi landasan pacu dengan mudah di malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk.
  • Penerangan Garis Tengah Landasan Pacu (Runway Centerline Lights): Lampu yang dipasang di sepanjang garis tengah landasan pacu untuk membantu pesawat menjaga posisi tengah landasan pacu saat mendarat.
  • Penerangan Zona Pendaratan (Touchdown Zone Lights): Lampu yang menunjukkan titik pendaratan di landasan pacu untuk membantu menentukan titik pendaratan yang akurat.
  • Penerangan Ujung Landasan Pacu (Runway End Lights): Lampu yang menunjukkan ujung landasan pacu untuk mencegah pesawat keluar dari landasan pacu.
  • Localizer: Fasilitas navigasi darat yang memancarkan gelombang radio dari ujung landasan pacu untuk membimbing pesawat ke garis tengah landasan pacu saat mendarat.



Informasi Tambahan dari Blog Ini



Komentar0